JAKARTA - Banyaknya para anggota partai politik yang ditahan KPK terkait kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, dinilai telah memanaskan DPR. KPK pun terancam mendapat serangan balik.
"Ya mengkritik, mengevaluasi KPK, betul. Silakan saja. Tidak berarti harus menghancurkan KPK kan. Mengkritik, evaluasi, itu tugas DPR dan KPK juga pasti bisa menjawabnya," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla saat ditemui di acara seminar Restorasi Nasional, Nasional Demokrat (Nasdem) di JCC, Jakarta Pusat, Minggu (30/1/2011).
Salah seorang pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, dalam perbincangan dengan okezone kemarin mengatakan, penangkapan para tersangka cek pelawat ini membuat partai politik bereaksi. Terutama Partai Golkar dan PDIP yang nampak kebakaran jenggot.
Para politisi menilai, langkah KPK merupakan upaya pengalihan isu. Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani mempertanyakan mengapa kasus ini menggulir saat adanya angket pajak. "Saya lihat KPK tebang pilih cukup kuat," ujarnya.
Hal yang tak lebih sama juga dinyatakan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Hukum dan HAM Trimedya Panjaitan saat dihubungi wartawan, Jumat 28 Januari lalu.
"Kasus ini sudah lama, tanggal 1 September 2010 sudah ditetapkan jadi tersangka, tetapi upaya penahanan hari ini. Kami khawatir ini pengalihan isu Gayus Tambunan, tetapi kita tetap menghormati proses hukum ini," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar