Penderitaan Jasriana ternyata sudah terlihat sejak bocah perempuan ini berusia dua pekan. Akibat biaya yang tidak bisa ditanggung keluarga, pengobatan Jasriana pun terhenti.
“Saya sudah pernah bawa Jasriana berobat ke dokter kulit, tapi biayanya mahal jadi saya tak sanggup membeli secara berkesinambungan obat yang diresepkan. Makanya terhenti," ujar Ibunda Jasriana, Rohana saat ditemui okezone, Selasa (15/3/2011).
Wajar saja ayah kandung Jasriana, Syahrir Daeng Nya'la (31), hanya bekerja serabutan. Sehari-harinya membantu cuci piring di salah satu warung makan.
Jasriana tinggal bersama kedua orangtuanya tinggal di Jalan Rajawali Lorong 10A RW 1, RT F Kelurahan Lette Kecamatan Mariso Kota Makassar kni hanya bisa pasrah dengan kondisinya.
Sekadar diketahui, kawasan yang ditempati Jasriana merupakan salah satu kawasan padat penduduk di ibukota Sulawesi Selatan.
Ditanya mengenai penyebab bocah kelahiran Makassar 21 Juli 2006 itu bisa terkena penyakit kulit, Wanita berusia 31 tahun ini mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya tak tahu apa penyebabnya. Waktu hamil saya tak mengidam macam-macam dan makan seperti biasa,” tandasnya.
Sementara itu Ketua RT tempat Rohana bermukim, F Niar, mengaku telah sering mengupayakan permohonan bantuan bagi warganya.
"Kalau ada bantuan makanan tambahan, bantuan gizi Jasriana yang diprioritaskan," tukasnya.
Niar mengaku prihatin dengan kondisi Jasriana. Yang paling dikhawatirkan Jika bocah itu sudah memasuki usia sekolah.
"Dia mungkin akan kesulitan berinteraksi di tengah kawan-kawannya dengan kondisi itu, karena tak semua teman sekolahnya bisa menerima. Walau di tengah teman bermainnya selama ini dia diterima baik,” tandasnya.
Pantauan Okezone, kulit Jasriana terlihat bersisik di seluruh permukaan kulitnya. Bahkan di kulit kepala bocah itupun ada sisik yang bisa jatuh setiap saat.
Namun, Jasriana tetap terlihat ceria. Dia mampu berkomunikasi saat Okezone mengajaknya bercakap. "Terima kasih Tante, wa alaikumussalam," jawabnya saat Okezone pamit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar