WASHINGTON - Resep pemulihan kondisi Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Barack Obama termasuk pula adanya perbaikan infrastruktur. Ia juga menginginkan adanya reformasi di pemerintahannya.
Presiden Obama sepertinya menggunakan China sebagai tolok ukur untuk mendorong perbaikan di negaranya. "China terus membangun kereta api cepat dan bandara baru, disaat yang sama insiyur Amerika menilai rendah pembangunan di negaranya," ujar Presiden Obama dalam pidato tahunannnya, seperti dikutip AFP, Rabu (26/1/2011).
Presiden dari Partai Demokrat tersebut menyatakan pembangunan rel kereta api dapat dipercepat hingga 80 persen, dalam jangka waktu 25 tahun ke depan. Tak lupa Obama mengingatkan pentingnya sambungan digital di AS.
Menurutnya hal tersebut memang mahal, tetapi amat dibutuhkan karena dapat meningkatkan jaringan nirkabel tiap warga AS yang dapat mencakup 98 persen.
Tidak lupa Presiden kulit hitam pertama AS itu mengingatkan pentingnya reformasi di pemerintahannya. Hal ini dapat diartikan reformasi birokrasi AS.
"Saya menginginkan pemerintahan yang ramping, lebih pintar dalam menghadapi abad 21 ini," tegas Obama.
Obama juga mengimbau dilakukannya pembekuan anggaran pengeluaran tahunan selama lima tahun ke depan. Sebuah langkah yang dapat mengurangi defisit lebih dari USD400 miliar dalam waktu 10 tahun. Tidak lupa dirinya juga menginginkan pembenahan pajak termasuk menyempurnakan sistem pajak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar