Rabu, 26 Januari 2011

Yusril: Presiden Tak Pantas Bicara Gaji


JAKARTA - Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra ikut berkomentar soal “curhat” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengaku gajinya tidak naik selama tujuh tahun.

Menurut Yusril, tak perlu Presiden membicarakan hal itu di depan prajurit. “Itu masalah internal. Hal seperti tak pasntas dikemukakan olah Presiden. Saya tak mengerti apa konteksnya dia berbicara seperti itu,” ujar Yusril di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2011).

Jika Presiden memang menghendaki kenaikan gaji, kata pakar hukum tata negara ini, sebaikanya Presiden membicarakan hal itu dengan saja Menteri Keuangan dan Panitia Anggaran.

“Kalau persoalan gaji dibicarakan, harus menyeluruh terkait gaji pejabat negara karena memang terjadi ketimpangan soal gaji. Jadi perlu pembahasan menyeluruh soal gaji sebab terkait juga dengan masalah pensiunan,” jelas dia.

Sebelumnya, pada rapim TNI dan Polri, Presiden menyebut bahwa gaji dirinya tidak naik selama tujuhh tahun. “Curhat” Presiden ini memang ditanggapi publik secara beragam.

Sebagian kalangan, terutama pendukung Partai Demokrat menilai Presiden saat itu hanya menghibur para prajurit yang bergaji minim. Namun, sebagian lagi menafsirkan bahwa Presiden minta kenaikan gaji, lantaran terdapat ketimpangan dalam hal gaji antar pejabat negara. Misalnya saja gaji seorang Presiden dengan pejabat BUMN atau pejabat Bank Indonesia (BI).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Play Music

Powered by

Powered by