Rabu, 26 Januari 2011

Kenaikan Gaji SBY Tak Penting


JAKARTA - Wacana kenaikan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dianggap tidaklah penting untuk dibahas. Pasalnya gaji Presiden RI masih terhitung tinggi.

"Menurut saya kenaikan itu tidak urgent. Karena menurut data ekonomi, gaji Pak SBY itu di antara pimpinan negara lain, tertinggi ketiga," kata anggota Komisi III DPR Eva Sundari kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2011).

Gaji Presiden, menurut Eva, sudah 28 kali dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia. Eva mempertanyakan pernyataan Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang berencana menaikkan gaji preside.

Karena dalam anggaran APBN 2011 tidak menyinggung mengenai kenaikan gaji presiden. "Untuk itu kan sudah masuk ke (anggaran) 2011," tukasnya.

The Economist edisi 5 Juli 2010 merilis, gaji Presiden SBY sebesar USD124,171 ribu atau sekira Rp1,128 miliar per tahun. Artinya dalam sebulan Presiden menerima gaji USD10 ribu atau sekira Rp94 juta per bulan.

Jumlah ini menempatkan SBY di posisi ke-16 kepala negara dengan gaji terbesar versi grup media ekonomi yang berbasis di London, Inggris ini.

Sementara wacana kenaikan gaji presiden, bermula dari pidato SBY saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri di di Gedung Balai Samudra Indonesia, Jakarta, Jumat 21 Januari lalu. Saat itu Presiden mengatakan, sudah 6-7 tahun ini, gajinya belum mengalami kenaikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Play Music

Powered by

Powered by

g
o
l
B
s
'
n
a
m
r
e
a
N