skip to main |
skip to sidebar
Golkar Rapat di DPR Bahas Vonis Gayus
JAKARTA - Fraksi Partai Golkar di DPR hari ini menggelar rapat khusus yang salah satunya membahas tindak lanjut menyikapi pengakuan Gayus Tambunan usai divonis 7 tahun penjara dan denda Rp300 juta oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin.
Rapat tersebut berlangsung tertutup di ruang fraksi Lantai 12 Gedung Nusantara I DPR. Hadir di antaranya Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto, Nudirman Munir, Aziz Syamsuddin, dan Priyo Budi Santoso.
"Dalam kasus Gayus Tambunan, Partai Golkar melalui tiga perusahaan (milik Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie) yang disebut-sebut sepertinya dipojokkan terus. Padahal, itu ada 151 perusahaan tapi kayaknya mengerucut menjadi tiga perusahaan," kata Nudirman kepada wartawan, Kamis (20/1/2011).
Nudirman mengatakan, para petinggi Golkar terhenyak mendengar pengakuan Gayus karena tidak menyangka, sebagaimana dikatakan Gayus, Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum merekayasa kasus guna memojokkan Aburizal Bakrie.
Oleh karena itu, kata Nudirman, Satgas khususnya Denny Indrayana dan Mas Ahmad Santosa harus mengklarifikasi secara jelas mengenai tudingan tersebut. Bahkan lebih jauh lagi mereka berdua perlu dikonfrontir dengan Gayus.
"Mana yang benar di antara mereka dan kalau ada tuduhan-tuduuhan seperti itu. Kami juga enggak mau Satgas teraniaya karena laporan yang kurang tepat," ujarnya.
Hingga rapat usai, Golkar belum memutuskan tindakan selanjutnya terhadap Satgas. Namun, mereka mendesak agar 151 perusahaan yang pernah ditangani Gayus diperiksa seluruhnya tanpa menciutkan kepada perusahaan tertentu saja dan tidak perlu menyebut-nyebut pemiliknya.
Secara terpisah Priyo Budi Santoso mengatakan Golkar terpukul mendengar pengakuan Gayus karena Satgas yang merupakan lingkaran kecil di dekat Presiden ternyata tak steril dari kepentingan politis.
"Maka kami mempertanyakan apakah itu dibenarkan dalam tata hubungan kelembagaan kita. Apalagi, jelas Golkar adalah partai pendukung koalisi," katanya.
Priyo mengatakan, selanjutnya Golkar akan meminta klarifikasi kepada Satgas sekaligus meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendisiplinkan Satgas.
"Kami mempertanyakan apa betul ada rekayasa sejahat itu dilakukan lingkaran kecil Presiden. Kalau belum dijawab ini mengganjal ke depan," katanya.
Selain membahas masalah Gayus, Golkar juga membicarakan isu-isu terkini seperti kasus Bank Century, krisis pangan dan kritik tokoh agama kepada Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar